Di zaman modern ini, begitu banyak media yang telah mengambil peran
penting dalam kehidupan manusia. Kemajuan teknologi yang semakin canggih
membuat manusia dapat mencari informasi dari berbagai media di mana saja. Koran,
televisi, majalah, radio, bahkan handphone
sendiri pun dapat menjadi media informasi yang sering digunakan. Dengan semakin
canggihnya alat-alat elektronik ini dapat mempengaruhi kognitif seseorang.
Teknologi yang canggih ini semakin memudahkan seseorang untuk melakukan sesuatu
hal. Anak-anak yang hidup pada zaman modern ini pun kebanyakan pemikirannya
semakin canggih dibandingkan orangtuanya sendiri. Mereka lebih tanggap akan
informasi-informasi yang diserapnya dan lebih cepat menguasai
teknologi-teknologi tersebut.
Perkembangan kognitif anak ini sebagian besar dipengaruhi dengan
media-media yang semakin berkembang. Sekarang telah marak anak SD pun sudah
memiliki handphone. Mereka merasa
jika tidak memiliki alat tersebut akan ketinggalan zaman. Pemikiran anak yang
seperti ini semakin meyakinkan bahwa media sangat mempunyai andil yang besar
dalam kehidupan manusia. Namun, berkembang pesatnya teknologi ini juga
mempunyai dampak-dampak yang negatif bagi anak. Contohnya, jika anak SD telah
memiliki memiliki handphone, kegiatan
belajar di sekolah maupun di rumah akan terganggu karena perhatian mereka
tersita hanya untuk memperhatikan handphone.
Apa dampak yang ditimbulkan media bagi perkembangan kognitif anak?
Media juga dapat membawa dampak buruk bagi perkembangan kognitif anak.
Anak yang sering menghabiskan waktunya untuk menonton TV akan banyak meniru
perilaku-perilaku model dalam TV. Tayangan kekerasan dan tindakan agresif dapat
memberi contoh yang buruk bagi anak. Anak yang pembelajarannya melalui
observasi akan meniru perilaku yang ada dalam TV. Penggunaan komputer dan
internet juga telah banyak digunakan pada zaman modern. Kebanyakan sekolah
telah menyediakan komputer dan akses internet dalam ruang pengajaran mereka. Menurut
Day, Janus, & Davis (2005); DeBell & Chapman (2006), pada tahun 2003,
sekitar 91% anak dan remaja AS telah menggunakan komputer di rumah maupun di
sekolah dan sekitar 59% menggunakan internet. Papalia, Olds, & Feldman
(2009)[1juga
menjelaskan bahwa kemampuan dalam menggunakan komputer untuk menavigasikan World Wide Web membuka peluang baru
untuk pengajaran individual, komunikasi secara global, dan awal pelatihan
kemampuan penelitian yang independen.
Dampak positif dari perkembangan teknologi juga banyak dapat kita lihat.
Dalam pengerjaan tugas, anak lebih mudah untuk mencari bahan-bahan di internet
jika kurang mendapat informasi. Internet juga dapat menjadi tempat anak
menuangkan kreativitasnya, mengeluarkan kreasi-kreasi dengan menghasilkan
program-program educative bagi orang
lain, seperti pembuatan permainan atau game-game
online. TV juga dapat memberikan program-program educative bagi anak dengan mengajak anak belajar dan bermain
melalui tayangan-tayangan yang berpendidikan.
Dengan masalah yang seperti ini, dibutuhkan perhatian khusus bagi
orangtua dalam mengontrol perilaku-perilaku anak-anak mereka. Tidak disarankan
juga orangtua untuk membatasi ruang gerak anak untuk berkreasi. Karena semakin
anak dibatasi, semakin besar rasa penasaran anak untuk mencoba sesuatu yang
menurut mereka baru. Jika hal itu terjadi, anak akan memenuhi rasa penasarannya
dengan melakukan praktek-praktek nyata di luar pengawasan orangtua.
Jadi, solusi yang terbaik dalam mengatasi penyalahgunaan teknologi,
yaitu dibutuhkan komunikasi yang selalu dibangun dengan harmonis dalam
keluarga. Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang di dalamnya
orang-orang berperan aktif dalam mengeluarkan pendapat dan mencari solusi dari
permasalahan. Orangtua juga perlu menyesuaikan pemikirannya dengan pemikiran
anak sehingga tidak terjadi misunderstanding
antara mereka. Kepercayaan orangtua juga diperlukan agar anak tidak merasa
tertekan dengan kemauan orangtua yang sering kali banyak menuntut anak untuk
melakukan sesuatu yang tidak disukainya.
O.P.R.☺
No comments:
Post a Comment